SELAMAT DATANG & SELAMAT MEMEMBACA

Minggu, 22 September 2013

PENDEKATAN EDUKATIF DALAM PERAN SERTA MASYARAKAT



PENDEKATAN EDUKATIF DALAM PERAN SERTA MASYARAKAT
Pelayanan kebidanan komunitas dikembangkan berawal dari pola hidup masyarakat yang tidak lepas dari faktor lingkungan, adat istiadat, ekonomi, sosial budaya dll. Sebagian masalah komunitas merupakan hasil perilaku masyarakat sehingga perlu melibatkan masyarakat secara aktif. Keberadaan kader kesehatan dari masyarakat sangat penting untuk meningkatkan rasa percaya diri masyarakat terhadap kemampuan yang mereka miliki.


A.    DEFINISI
1.      Secara umum
Rangkaian kegiatan yang dilaksanakan secara sistematis, terencana dan terarah dengan partisipasi aktif individu, kelompok, masyarakat secara keseluruhan untuk memecahkan masalah yang dirasakan masyarakat dengan mempertimbangkan faktor sosial, ekonomi dan budaya setempat.
2.      Secara khusus
Merupakan model dari pelaksanaan organisasi dalam memecahkan masalah yang dihadapi masyarakat dengan pokok penekanan pada hal hal berikut:
-       Pemecahan masalah dan proses pemecahan masalah
-       Pengembangan provider merupakan bagian dari proses perkembangn masyarakat secara keseluruhan.

B.     TUJUAN PENDEKATAN EDUKATIF
1.      Memecahkan masalah yang dihadapi oleh masyarakat yang merupakan masalah kebidanan komunitas.
2.      Mengembangkan kemampuan masyarakat untuk dapat memecahkan masalah nya sendiri secara swadaya dan gotong royong
Provider adalah sektor yang bertanggung jawab scara teknis terhadap program program yang dikembangkan dalam pengembangan kemampuan masyarakat untuk dapat memecahkan masalahnya sendiri secara swadaya dan gotong royong.

C.     STRATEGI DASAR PENDEKATAN EDUKATIF
1.      Mengembangkan provider
Perlu adanya kesamaan persepsi dan sikap mental positif terhadap pendekatan yang ditempuh serta sepakat untuk mensukseskan.
Langkah-langkah pengembangan provider
a)      Pendekatan terhadap pemuka atau pejabat masyarakat.
Dimulai dari pemuka/pejabat tingkat pusat kemudian ke bawah. Tujuan terutama untuk memperoleh suatu dukungan secara politis, diharapkan terjelma dalam bentuk kebijaksanaan nasional maupun regional. Pendekatan pada tokoh masyarakat dapat berupa:
-   Nonformal untuk penjagaan lahan.
-   Formal dengan surat resmi
-   Tatap muka antara provider dan tokoh masyarakat
-   Kunjungan rumah untuk menjelaskann maksud dan tujuan pengumpulan data
-   Pertemuan antara provider dan tokoh masyarakat untuk menetapkan suatu kebijakan altenatif pemecahan masalah dalam rangka perencanaan,pelaksanaan dan evaluasi.
-   Menjalin hubungan sosial yang baik dengan menghadiri upacara agama ,perkawinan ,kematian dsb.
b)      Pendekatan terhadap pelaksana dari sektor diberbagai tingkat administrasi sampai dengan tingkat desa. Tujuan yang akan dicapai adalah adanya kesepahaman, memberi dukungan dan merumuskan kebijakan serta pola pelaksanaan secara makro. Bentuk kegiatan Pendekatan terhadap pelaksana dari sektor diberbagai tingkat administrasi antara lain:
2.      Lokakarya
3.      Seminar
4.      Pertemuan
Pendekatan tingkat desa ,bermaksud agar pemuka desa;
a)      Mengerti apa yang dimaksud dengan pendekatan edukatif
b)      Mendukung pendekatan ini serta bersepakat akan mensukseskannya
c)      Di bidang kesehatan pendekatan tingkat desa ini tidak hanya dilakukan oleh puskesmas sendiri, melainkan bersama-sama dengan sektor-sektor lain di tingkat kecamatan dipimpin oleh Pak Camat dan Kepala Puskesmas. Pendekatan ini dapat berupa :
1)      Pertemuan tersendiri khusus membicarakan pendekatan edukatif
2)      Disiplin dalam acara pertemuan desa yang rulin misalnya dalam rembuk desa. Yang diharapkan dalam tingkat desa adalah :
-  Kepala desa dan jajarannya
-  Pengurus LKMD
-  Pemuka-pemuka masyarakat.
3)      Pengumpulan data oleh sektor kecamatan/desa
Pengumpulan data ini merupakan pengenalan stuasi dan masalah menurut kecamatan petugas / provider.
Macam-macam data yang dikumpulkan :
-       Data umum,data teknis sesuai dengan kepentingan masing masing sektor yaitu data tentang keadaaan daerah, penduduk, pemuka masyarakat setempat.
-       Data khusus,sesuai hasil pengamatan/data orang lain.yaitu data masing-masing sektor misalnya data pertanian untuk sektor pertanian, data kesehatan untuk sektor kesehatan, dan lain-lain.
-       Data perilaku sesuai dengan masalah yang ada.
5.      Pengembangan masyarakat
Pengembangan masyarakat adalah menghimpun tenaga masyarakat untuk mampu dan mau mengatasi masalahnya sendiri secara swadaya sebatas kemampuan. Pengembangan masyarakat perludilakukan baik Sumber Daya Alam/potensi desadan Sumber Daya Manusia/kader kesehatan Dengan melibatkan partisipasi aktif masyarakat untuk menentukan masalah, merecanakan alternatif, melaksanakan dan menilai usaha pemecahan masalah yang dilaksanakan. Langkah– langkahnya meliputi pendekatan tingkat desa, survei mawas diri, perencanaan, pelaksanaan dan penilaian serta pemantapan dan pembinaan Metode Pendekatan Edukatif dalam mengajak masyarakat untuk berperan aktif dalam pembangunan kesehatan serta Pengorganisasian Dan Pengembangan Masyarakat (PPM).

6.       Peningkatan Peran Serta Masyarakat (PPSM)
a)      Peran Serta Masyarakat (PSM) adalah Proses dimana individu, keluarga dan lembaga masyarakat termasuk swasta.
b)      Mengambil tanggung jawab atas kesehatan diri, keluarga dan  masyarakat.
c)      Mengembangkan kemampuan untuk menyehatkan diri, keluarga danmasyarakat.
d)     Menjadi pelaku perintis kesehatan dan pemimpin yang
menggerakkan kegiatan masyarakat di bidang kesehatan berdasarkan atas kemandirian dan kebersamaan.

D.    MANFAAT PENDEKATAN EDUKATIF DALAM PERAN SERTA MASYARAKAT
1.      Meningkatkan kemampuan pemimpin / pemuka masyarakat
dalam menggerakkan upaya kesehatan.
2.      Meningkatkan kemampuan organisasi masyarakat dalam
menyelenggarakan upaya kesehatan
3.      Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam menggali, menghimpun dan mengelola dana / sarana masyarakat untuk kesehatan.

 Bentuk PPSM:
1.    Ikut dalam menelaah situasi masalah
2.    Ikut terlibat dalam menyusun perencanaan, pelaksanaan, termasuk penentuan prioritas.
3.    Menjalankan kebiasaan hidup sehat dan atau berperan serta secara aktif dalam mengembangkan ketenagaan, dana dan sarana.
 
 Sasaran PPSM:
1.    Tokoh Masyarakat ( To-Ga )
2.    Organisasi Masyarakat dan Organisasi Profesi
3.    Keluarga dan Dasa Wisma
4.    Kelompok Masyarakat dengan Kebutuhan Khusus
5.    Masyarakat Umum di Desa, Kota dan Pemukiman Khusus.
 
 Faktor faktor yang empengaruhi PPSM:
1.    Faktor Masyarakat pada Umumnya :
a.    Manfaat kegiatan yang dilakukan
b.    Adanya kesempatan berperan serta
c.    Keterampilan tertentu yang dapat disumbangkan
d.   Rasa memiliki
2.    Faktor Tokoh Masyarakat dan Pimpinan Kader
3.    Faktor Petugas
4.    Faktor Cara Kerja yang Digunakan
5.    Faktor lain :
a.    Perilaku Individu : sikap, mental & kebutuhan individu.
b.    Perilaku Masyarakat : Keadaan ekonomi, politik, sosbud, pendidikan,agama.  

Tolak ukur keberhasilan PPSM:
1.        Meningkatnya kemampuan kepemimpinan masyarakat
2.        Meningkatnya pengorganisasian kesehatan oleh masyarakat
3.        Meningkatnya peran serta masyarakat dalam mengelola dana untuk kesehatan
4.        Meningkatnya penerimaan masyarakat terhadap program kesehatan.
 
 Teknik Penggerak PPSM:
1.      Menggunakan Ancaman
2.      Pemberian Imbalan
3.      Menimbulkan Kesadaran
4.      Teknik Kombinasi
 
 Tingkat PPSM:
1.      PSM karena Imbalan
2.      PSM karena Paksaan / Perintah
3.      PSM karena Identifikasi
4.      PSM karena Tuntutan Hak Asasi & Tanggung Jawab
5.      PSM yang Disertai Kreasi dan daya Cipta.

Arti penting PPSM:
1.      Dalam Pembangunan Kesehatan :
a.    Merupakan unsur mutlak dalam pembinaan kesehatan
b.    Kemampuan hidup sehat hanya dapat dicapai
c.    melalui peran individu atau masyarakat
d.   Kemandirian masyarakat untuk mengatasi masalah kesehatan sebagai kunci keberhasilan pembinaan kesehatan.
2.      Dapat Dikaji dari Tercantumnya dalam Dokumen Resmi, seperti:
a.    GBHN 1993
b.    UU No. 23 Tahun 1992
c.    SKN.

 Langkah pembinaan PPSM:
1.      Pertemuan / Pendekatan Tingkat Desa
2.      Survey Mawas Diri ( Community Self Survey / CSS )
3.      Musyawarah Masyarakat Desa
4.      Pelatihan Kader
5.      Pelaksanaan Upaya Kesehatan Oleh Masyarakat
6.      Pembinaan Pelestarian Kegiatan
7.      Pengenalan Sosio – Budaya Masyarakat Setempat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar