SELAMAT DATANG & SELAMAT MEMEMBACA

Minggu, 16 Juni 2013

ANEMIA DALAM KEHAMILAN



A.  Pengertian
Anemia adalah kondisi dimana sel darah merah menurun atau menurunnya hemoglobin, sehingga kapasitas daya angkut oksigen untuk kebutuhan organ-organ vital pada ibu dan janin menjadi berkurang.
Selama kehamilan, indikasi anemia adalah jika konsentrasi hemoglobin kurang dari 10,50 sampai dengan 11,00 gr/dl (Varney H, 2006). Anemia pada wanita hamil jika kadar hemoglobin atau darah merahnya kurang dari 10,00 gr%. Penyakit ini disebut anemia berat. Jika hemoglobin < 6,00 gr% disebut anemia gravis. Jumlah hemoglobin wanita hamil adalah 12,00-15,00 gr% dan hematokrit adalah 35,00-45,00% (Mellyna, 2005).  Anemia dalam kandungan ialah kondisi ibu dengan kadar Hb < 11,00 gr%. Pada trimester I dan III atau kadar Hb < 10,50 gr% pada trimester II. Karena ada perbedaan dengan kondisi wanita tidak hamil karena hemodilusi terutama terjadi pada trimester II (Sarwono P, 2002).    

B.  Etiologi
Menurut Mochtar (1998), disebutkan bahwa penyebab terjadinya anemia adalah :
1.    Kurang gizi (mal nutrisi) disebabkan karena kurang nutrisi kemungkinan menderita anemia.
2.    Kurang zat besi dalam diet. Diet berpantang telur, daging, hati atau ikan dapat membuka kemungkinan menderita anemia karena diet.
3.    Mal absorbsi
Penderita gangguan penyerapan zat besi dalam usus dapat menderita anemia. Bisa terjadi karena gangguan pencernaan atau dikonsumsinya sustansi penghambat seperti kopi, teh  atau serat makanan tertentu tanpa asupan zat besi yang cukup.
4.   
1

 
Kehilangan banyak darah
2
 
Semakin sering seorang anemia mengalami kehamilan dan melahirkan akan semakin banyak kehilangan zat besi dan akan menjadi anemia. Jika cadangan zat besi minimal, maka setiap kehamilan akan menguras persediaan zat besi tubuh dan akan menimbulkan anemia pada kehamilan berikutnya.
5.    Penyakit-penyakit kronis
Penyakit-penyakit kronis seperti: TBC paru, cacing usus, dan malaria dapat menyebabkan anemia.

C.  Tujuh Jenis Anemia Dalam Kehamilan
1.    Anemia Defisiensi Besi
Merupakan penyebab tersering selama ibu hamil dan nifas, status gizi yang buruk sering dikaitkan dengan anemia defisiensi besi. Pada kehamilan dan janin kebutuhan zat besi 1000mg lebih dari jumlah cadangan besi pada wanita tidak hamil

2.     Anemia Akibat Pendarahan Akut

3.     Anemia Pada Penyakit Kronik

4.     Anemia Megalo Blastik
Sekelompok penyakit darah yang ditandai oleh kelainan darah dan sumsum tulang akibat gangguan sistemis DNA
macam
– macam Anemia Megalo Blastik :
a.       Defisiensi asam solfat
Selama hamil hampir selalu di sebabkan defisiensi asam folat, dijumpai pada wanita yang tidak mengkonsumsi sayuran hijau polong-polongan dan protein hewani.



b.     
3
 
Defisiensi Vit b12
Bisa dijumpai pada wanita hamil yang mengalami lambung dan pertumbuhan bakteri berlebihan di usus halus, kadar vit b12 serum dapat diukur dengan radio immunoassary.

5.    Anemia Hemolitik
a.     Anemia hemolitik autonium
b.    Anemia hemolitik akibat obat
c.     Anemia hemolitik akibat kehamilan
d.    Hemoglobinurai noktural paroksismol

6.    Anemia Hemolitik Akibat Defek Eritrosit Herediter
a.    Sterositosis herediter
b.     Defisiensi enzim sel darah merah

7.     Anemia Aplastik dan Hypoplastik
Meski jarang dijumpai pada kehamilan dan merupakan suatu penyakit yang parah diagnosa di tegakkan bila dijumpai, anemia disertai trombositopeni, leocopenia dan sumsum yang sangat hiposeluler.

D.  Tingkatan
No
Klasifikasi
Kadar Hb
1
Tidak Anemia
11 gr %
2
Anemia Ringan
9 – 10 gr %
3
Anemia Sedang
7 – 8 gr %
4
Anemia Berat
< 7 gr %




E.  
4
 
Tanda gejala
Tanda gejala anemia dalam kehamilan  tidak terlalu nampak jelas selain munculnya kelelahan dan kelemahan umum sebagai dampak berkurangnya pasokan oksigen pada tubuh ibu hamil. Oleh karena itu kadar Hb ibu hamil hendaknya dipantau secara berkala setiap 3 bulan atau setidaknya dilakukan pada trimester I dan III.
Menurut Varney (2007), anemia dapat menyebabkan tanda dan gejala :
a. Letih, sering mengantuk, malaise
b. Pusing, lemah
c. Nyeri kepala
d. Luka pada lidah
e. Kulit pucat
f. Membran mukosa pucat (misal, konjungtiva)
g. Bantalan kuku pucat
h. Tidak ada nafsu makan, mual, dan muntah

F.   Komplikasi
Pengaruh anemia terhadap kehamilan, persalinan dan nifas :
1.       Keguguran
2.       Partus prematurus
3.       Inertia uteri dan partus lama
4.       Atonia uteri
5.       Shock
6.       Hypofibrinogenemia
7.       Infeksi intra dan post partum
Pengaruh anemia terhadap hasil konsepsi :
1.       Abortus
2.       Kematian janin dalam kandungan
3.      
5
 
Kematian perinatal
4.       Prematuritas
5.       Cacat congenital

G.  Penatalaksanaan
Mengatasi Anemia Pada Ibu Hamil :
1.    Kenali terlebih dahulu gejala anemia pada ibu hamil. Gejala yang terasa biasanya adalah cepat lelah, badan sering terasa lesu dan kurang bergairah, mudah mengantuk, mata berkunang-kunang, kepala sering pusing, sering merasa limbung rasanya ingin pingsan.
2.    Segera melakukan pemeriksaan hitung darah lengkap ke dokter. Apabila sel darah merah rendah, berarti anda mengalami anemia.
3.    Makanlah Makanan yang mengandung zat besi - zat besi berfungsi untuk mengikat oksigen dalam darah. Jika kekurangan zat besi, tentunya ibu hamil akan mengalami gejala kurang darah. Untuk itu diperlukan dua sumber zat besi. Pertama, heme iron yang mudah diserap, yang terdapat pada produk hewani seperti daging merah, dan telur. Kedua, non heme iron terdapat pada sayuran hijau seperti bayam, buncis, dan bit.
4.    Meningkatkan Penyerapan zat besi – Untuk membantu meningkatkan penyerapan zat besi, wanita hamil disarankan memperbanyak konsumsi vitamin C, seperti kiwi, jeruk, stroberi, pepaya, dan brokoli.
5.    Kurangi minum teh. Seorang ibu hamil yang menderita anemia biasanya akan mendapat suplemen penambah darah dari dokter. Agar penyerapan zat besi tak terganggu, sebaiknya memberikan jarak konsumsi dengan makanan-makanan yang menghambat.
6.    Mengkonsumsi obat penambah darah yaitu tablet Fe seperti: vitonal, prenatin, gestiamin, etabion.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar